MAKALAH
“ ILMU KEPERAWATAN DITINJAU
DARI
ASPEK FILSAFAT “
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadiran Allah SWT, atas lipahan rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ ILMU KEPERAWATAN DITINJAU DARI ASPEK
FILSAFAT” bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan
pengetahuan kami sebagai penyusun, serta
di maksudkan untuk memenuhi salah satu syarat SKS mata kuliah Filsafat Dalam
Ilmu Keperawatan. Makalah ini di harapkan bias memberikan manfaat bagi kami dan
pembaca yang memerlukan informasi yang terkandung di dalamnya.
Tidak
lupa pula kami kirimkan syalawat dan taslim kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, atas perjuangan beliaulah sehingga kita dapat terlepas dari dunia gelap
gulita menuju dunia yang terang akan rahmat sang pencipta.
Dan
kepada dosen dan teman-teman yang ikut memberikan dorongan, serta motifasi
kepada kami, kami ucapkan banyak
terima kasih.
Indonesia,
17 Desember 2015
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 1
1.3 Tujuan Pengamatan....................................................................... 2
1.4 Manfaat Pengamatan..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 6
2.1
Pengertian Filsafat dan Ilmu Keperawatan.............................................6
2.2 Wawasan Ilmu Keperawatan.................................................................7
2.3 Ontologi, Epistimologi Dan Aksiologi
Ilmu Keperawatan...................9
BAB III PENUTUP
........................................................................................
11
3.1
Kesimpulan ..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk
berfikir radikal dalam arti mulai dari radix suatu gejala dari akar suatu hal
yang hendak dimasalahkan, dan dengan jalan penjajagan yang radikal filsafat
berusaha untuk sampai kepada kesimpulanyang universal.
Filsafat
saat ini telah berkembang lebih maju dalam berbagai bidang dan mempunyai
peranan penting dalam kehidupan. Cabang filsafat sendiri saat ini telah
berkembang dalam berbagai bidang yaitu filsafat pengetahuan, filsafat moral,
filsafat seni, metafisika, politik, filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat
pendidikan, filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat matematika dan lain
sebagainya. Filsafat juga sangat berperan dalam bidang kesehatan khususnya
keperawatan. Filsafat dalam bidang keperawatan ini dapat dipandang atau dilihat
dari dua sisi yaitu dari sisi filsafat pendidikannya dan filsafat ilmu
keperawatannya serta pelayanannya. Sehingga perlu dikaitkan atau dipahami
dengan filsafat untuk mencari kebenaran tentang ilmu keperawatan guna memajukan
ilmu keperawatan.
Filsafat
dalam bidang pendidikan keperawatan mampu memberikan pedoman kepada para
pendidik (dosen/guru) sehingga akan dapat mewarnai sikap perilakunya dalam
mengelola proses belajar mengajar (PBM). Selain itu dengan adanya filsafat akan
didapatkan pengetahuan yang murni atau kemajuan pengetahuan di bidang pelayanan
keperawatan untuk dapat diaplikasikan demi kesembuhan pasien dengan didasarkan
pada premis-premis pendukung hal tersebut.
Oleh karena itu, inilah alasan
mengapa ilmu filsafat itu sangat penting untuk dipelajari terutama filsafat
keperawatan, sebagai tuntunan atau dasar untuk melakukan penalaran yang tepat
dan berpikir secara mandiri, logika, kritis.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
Yang Di Maksud Dengan Filsafat Dan Ilmu Keperawatan ?
2. Apa
Wawasan Ilmu Keperawatan?
3. Apa Ontologi, Epistimologi Dan Aksiologi Ilmu Keperawatan ?
C. Tujuan
a. Tujuan umum
Adapun
tujuan umum penyusunan resume ini adalah mendukung kegiatan pembelajaran
keparawatan, khususnya mata kuliah filsafat ilmu serta melatih mahasiswa untuk
berpikir kritis.
b. Tujuan khusus
Untuk mengetahui dan memahami tentang
pengertian filsafat dan filsafat keperawatan, ontology,
epistimologi dan Aksiologi ilmu keperawatan.
D. Manfaat
Mendapatkan
pengetahuan tentang filsafat keperawatan dan mahasiswa akan dapat menggunakan
logika dalam berfikir dam memiliki kemampuan merumuskan pemikiran dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar
BAB II
PEMBAHSAN
A.
PENGERTIAN
Filsafat berasal dari bahasa Yunani,
philosophia dan philoshophos. Menurut bentuk kata, philosophia diambil dari
kata philos dan shopia atau philos dan sophos. Philos berarti cinta dan shopia
atau shopos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Dalam pengertian
ini seseorang dapat disebut telah berfilsafat apabila seluruh ucapannya dan
perilakunya mengandung makna dan ciri sebagai orang yang cinta terhadap
kebijaksanaan, terhadap pengetahuan dan terhadap hikmah.Pada awalnya, kata sofia lebih sering diartikan
sebagai kemahiran dan kecakapan dalam suatu pekerjaan, seperti perdagangan dan
pelayaran. Dalam perkembangan selanjutnya, makna dari kata kemahiran ini lebih
dikhususkan lagi untuk kecakapan di bidang sya’ir dan musik. Sedangkan filsafah
keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi
keprawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan.
Filsafat keperawatan merupakan pandangan dasar tentang
hakekat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam
praktek keperawatan. Pendapat lain tentang filsafat keperawatan adalah suatu
ilmu yg mempalajari tentang cara berfikir seorang perawat dalam menghadapi
pasiennya tentang kebenaran dan kebijaksanaan sehingga tingkat kesejahteraan
dan kesehatan pasien dapat meningkat. Ilmu keperawatan jika dilihat dari sudut
pandang filsafat akan dapat muncul pertanyaan-pertanyaan antara lain pertanyaan
ontologi ( apa ilmu keperawatan ),pertanyaan epistemologi (bagaimana lahirnya ilmu keperawatan ) dan pertanyaan
aksiologi ( untuk apa ilmu keperawatan itu digunakan).
Ilmu
Keperawatan
Mencakup ilmu-ilmu dasar (alam,
sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu dasar
keperawatan, ilmu keperawatan komunitas, dan ilmu keperawatan klinik yang aplikasinya
menggunakan pendekatan dan metode pemecahan masalah secara saitifik atau
ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memelihara dan meningkatkan
integritas kebutuhan dasar manusia.
Ilmu Keperawatanadalah ilmu
yang mempelajari segala hal tentang cara merawat seseorang. Ruang lingkup ilmu
keperawatan mencukup ilmu-ilmu dasar seperti ilmu alam, ilmu sosial, ilmu dasar
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu aplikatif seperti ilmu
perilaku, ilmu biomedik dan lain-lain.Ilmu keperawatan menggunakan pendekatan
dan metode penyelesaian masalah secara ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan,
memelihara, menopang dan meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar
manusia. Keperawatan dikatakan sebagai sains kerena melalui proses observasi, eksperimen
dan dapat dipertanggungjawabkan keilmuannya dalam pelaksanaan praktik
keperawatan itu sendiri.
Sebagai suatu
disiplin, sekarang keperawatan disebut sebagai suatu ilmu di mana keperawatan
banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku, sosial, fisika,
biomedik dan lain sebagainya. Selain itu, keperawatan juga mempelajari
pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi tubuh manusia
yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok bahasan pemberian asuhan
keperawatan secara langsung kepada klien.
Seorang
perawat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang keperawatan. Sesuai
dengan perannya, perawat memiliki kewenangan untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada orang lain berdasarkan ilmu dan praktik yang dimilikinya.
Menjadi seorang perawat merupakan salah satu pekerjaan yang mulia, dengan
memberikan perawatan yang benar sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.
B. WAWASAN ILMU KEPERAWATAN
Mencakup ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, melalui pengkajian mendasar tentang hal
yang melatarbelakangi serta mempelajari barbagai upaya untuk mencapai kebutuhan
dasar tersebut melalui pemanfaatan semua sumber yang ada dan potensial.Bidang
garapan dan fenomena yang menjadi obyek studi ilmu keperawatan Ada penyimpangan
atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
(bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) mulai dari tingkat individu utuh, mencakup
seluruh siklus kehidupan sampai tingkat masyarakat, yang juga tercerminkan pada
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat sistem organ fungsional sampai
molekuler.
Perawat
Adalah
orang yang mengasuh dan merawat orang lain yang mengalami masalah kesehatan.
Namun pada perkembangannya, pengertian perawat semakin meluas. Pada saat ini,
pengertian perawat merujuk pada posisinya sebagai bagian dari tenaga kesehatan
yang memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional. Tenaga profesional yang
mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan dalam melaksanakan dan
memberikan perawatan kepada pasien yang mengalami masalah kesehatan.Berdasarkan
jenjang pendidikan yang
ditempuh, Pengertian Perawat
ialah seseorang yang telah menyelesaikan minimal setara Diploma III (D3) atau
Sarjana Strata 1 (S1), baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang program
pendidikannya sesuai dengan standar keperawatan dan diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Fungsi Perawat
Fungsi perawat yang utama adalah
membantu pasien atau klien dalam kondisi sakit maupun sehat, untuk meningkatkan
derajat kesehatan melalui layanan keperawatan. Dalam menjalankan peranny,
perawat akan melaksanakan berbagai fungsi yaitu :
1. Fungsi Independen Perawat
Fungsi independen ialah fungsi
mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam menjalankan
tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
2. Fungsi Dependen Perawat
Fungsi dependen ialah fungsi
perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas atau instruksi dari perawat lain.
3. Fungsi Interdependen Perawat
Fungsi Interdependen ialah fungsi
yang dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara
satu dengan yang lain.
Teori Dan Konsep Keperawatan
Teoria
(Yunani): berfikir abstrak
-
Melibatkan
fungsi inteletual terdiri atas prinsip, konsep, dan hubungannya
-
Di
implementasikan secara terpadu dalam tahapan yang terorganisasikan dalam bentuk
proses penyelesaian masalah secara ilmiah meliputi pengkajian, penetapan
diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan dan evaluasi hasil
tindakan keperawatan
-
Karakteristik
Dasar teori:
Interelasi konsep dalam teori yang menghasilkan cara melihat
fenomena, Ada rencana prinsip dan proposisi logis, Teori harus mampu untuk
riset agar valid dan realible, Berkontribusi melakukan ekspansi ilmu
keperawatan (teori harus dapat meningkatkan praktik)
Teori dibutuhkan dalam disiplin ilmu untuk (Chinn da Jacob,
1986):
-
Menghindari
terjadinya praktik keperawatan yang tidak bertanggung jawab
-
Melaksanakan
praktek keperawatan secara professional
-
Mengarahkan
profesi dalam mencapai otonomi (mampu menunjukkan kemandirian)
Keperawatan Sebagai Ilmu
1.
Objek
formal:
-
Respon
manusia terhadap masalah kesehatan terkait pemenuhan kebutuhan dasar
-
Bantuan
diberikan karena ada masalah
2.
Objek
material
-
Adanya
landasan ilmu keperawatan
-
Pendekatan
secara sistematis dan ilmiah
Hakekat Keperawatan
Pada hakekatnya keperawatan
merupakan suatu ilmu dan kiat, profesi yang berorientasi pada pelayanan,
memiliki tingkat klien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) serta
pelayanan yang mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Adapun hakekat keperawatan adalah sebagai berikut:
·
Sebagai ilmu dan seni, merupakan
suatu ilmu yang didalam aplikasinya lebih kearah ilmu terapan.
·
Sebagai profesi yang berorientasi kepada
pelayanan umtuk membantu manusia mengatasi masalah sehat dan sakit dalam
kehidupannya untuk mencapai kesejahteraan.
·
Sebagai pelayanan kesehatan yang
memiliki tiga sasaran, diantaranya individu, keluarga dan masyarakat sebagai
klien.
·
Sebagai kolaborator dengan tim
kesehatan lainnya dalam pembinaan kesehatan, pencegahan penyakit, penentuan
diagnosis dini, penyembuhan serta rehabilitasi dan pembatasan penyakit.
·
Mendapatkan kebenaran tentang
hal-hal yang dianggap belum pasti apakah tindakan yang kita lakukan dan
pendapat yang kita keluarkan itu adalah benar atau salah, misalnya jika kita
melakukan tindakan seperti injeksi terhadap klien kita harus tahu terlebih
dahulu prosedur-prosedur apa saja yang dilakukan, jadi setelah kita
mengetahuinya maka kita akan melakukan tindakan itu secara benar
·
Dengan filsafat seorang perawat
dapat menggunakan kebijaksanaan yang dia peroleh dari filsafat sehingga perawat
tersebut dapat lebih berfikir positif (positif thinking) dan dengan positif
thinking tersebut seorang perawat dapat menjalankan tugasnya dengan baik
sehingga pasien yang tadinya susah berkomunikasi dapat menjadi lebih dapat
berkomunikasi dengan baik dan akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan
pasien tersebut.
Manfaat/peranan Filsafat Dalam Ilmu
Keperawatan
·
Alat untuk
menelusuri kebenaran segala hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan
dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah
·
Memberikan
pengertian tentang cara hidup dan pandangan hidup.
·
Panduan tentang
ajaran moral dan etika.
·
Sumber ilham dan
panduan untuk menjalani berbagai aspek kehidupan.
·
Sarana untuk
mempertahankan, mendukung, menyerang atau juga tidak memihak terhadap pandangan
filsafat lainnya.
·
Menghindari dan
meminimalisasi kesalahpahaman dan konflik dalam pencarian kebenaran tentang
ilmu keperawatan
·
membentuk sikap kritis seseorang dalam
menghadapi permasalahan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan
ilmiah.
C.
ONTOLOGI, EPISTIMOLOGI DAN AKSIOLOGI
ILMU KEPERAWATAN
Ontologi: tentang apa
itu ilmu keperawatan?
Jawaban tentang tentang apa itu ilmu keperawatan dapat didefinisikan dalam
beberapa pendapat. Calilista Roy (1976) mendefinisikan bahwa keperawatan
merupakan definisi ilmiah yang berorientasi kepada praktik keperawatan yang
memiliki sekumpulan pengetahuan untuk memberikan pelayanan kepada
klien.Sedangkan Florence Nightingale (1895) mendefinisikan keperawatan sebagai
berikut, keperawatan adalah menempatkan pasien dalam kondisi paling baik bagi
alam dan isinya untuk bertindak. Dari beberapa definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa keperawatan adalah upaya pemberian pelayanan/asuhan yang
bersifat humanistic dan expert, holistic berdasarkan ilmu dan
kiat, serta standart pelayanan dengan berpegang teguh kepada kode etik yang melandasi
perawat expert secara mandiri atau melalui upaya kolaborasi.
Epistemologi: tentang
bagaimana lahirnya ilmu keperawatan berkaitan dengan kehidupan dahulu?.
Secara naluriah
keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia. Orang-orang pada zaman
dahulu hidup dalam keadaan original. Namun demikian mereka sudah mampu memiliki
sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau mengobati. Perkembangan
keperawatan dipengaruhi oleh semakin majunya peradaban manusia maka semakin
berkembang keperawatan. Pekerjaan “merawat” dikerjakan berdasarkan naluri
(instink) “mother instinct” (naluri keibuan) yang merupakan suatu naluri
yang bersendi pada pemeliharaan jenis (melindungi anak, dan merawat orang
lemah).
Diawali oleh seorang Florence Nightingale yang
mengamati fenomena bahwa pasien yang dirawat dengan keadaan lingkungan yang
bersih ternyata lebih cepat sembuh dibanding pasien yang dirawat dalam kondisi
lingkungan yang kotor. Hal ini membuahkan kesimpulan bahwa perawatan lingkungan
berperan dalam keberhasilan perawatan pasien yang kemudian menjadi paradigma
keperawatan berdasarkan lingkungan. Sehingga semenjak itu banyak pemikiran baru
yang didasari dengan berbagai tehnik untuk mendapatan kebenaran baik dengan
cara Revelasi (pengalaman pribadi), otoritas dari seorang yang ahli, intuisi
(diluar kesadaran), dump common sense (pengalaman tidak sengaja), dan
penggunaan metode ilmiah dengan penelitian-peneltian dalam bidang keperawatan.
Misalnya Peplau (1952) menemukan teori interpersonal sebagai dasar
perawatan. Orlando (1961) menemukan teori komunikasi sebagai dasar perawatan.
Roy (1970) menemukan teori adaptasi sebagai dasar perawatan. Johnson (1961)
menemukan stabilitas sebagai tujuan perawatan dan Rogers (1970) menemukan
konsep manusia yang unik.
Aksiologi: untuk apa ilmu keperawatan itu
digunakan?
Jawaban pertanyaan aksiologis diatas dapat dijelaskan
bahwa ilmu keperawatan digunakan sebagai ilmu, pedoman, dan dasar dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan berbagai tingkatan dari
individu, keluarga, kelompok bahkan sampai masyarakat luas guna meningkatkan
derajat kesehatan pasien tersebut. Sehingga bisa merubah kondisi seseorang atau
sekelompok orang dari kondisi sakit menjadi sembuh dan yang sudah sehat dapat
mempertahankan atau mengoptimalkan derajat kesehatannya
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Filsafat ilmu adalah tinjauan kritis
tentang pendapat ilmiah dengan menilai metode-metode pemikirannya secara netral
dalam kerangka umum cabang pengetahuan intelektuaL. Ruang lingkup filsafat ilmu melingkupi ontologi ilmu
yang mengupas hakikat dari ilmu itu sendiri, epistemologi ilmu yang membahas
tatacara dan landasan untuk mencapai pengetahuan ilmiah tersebut dan terakhir
aksiologi ilmu yang meliputi nilai-nilai normatif dalam pemberian makna
terhadap kebenaran atau kenyataan
Ilmu
Keperawatanadalah ilmu
yang mempelajari segala hal tentang cara merawat seseorang. Ruang lingkup ilmu
keperawatan mencukup ilmu-ilmu dasar seperti ilmu alam, ilmu sosial, ilmu dasar
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu aplikatif seperti ilmu
perilaku, ilmu biomedik dan lain-lain.Ilmu keperawatan menggunakan pendekatan
dan metode penyelesaian masalah secara ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan,
memelihara, menopang dan meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar
manusia. Keperawatan dikatakan sebagai sains kerena melalui proses observasi,
eksperimen dan dapat dipertanggungjawabkan keilmuannya dalam pelaksanaan
praktik keperawatan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat
A aziz alimul, 2002.Pengantar Dokumentasi
Proses Keperawatan, EGC.Salemba Medika: Jakarta
http://aanborneo.blogspot.co.id/2012/11/makalah-filsafat-dalam-keperawatan.html
http://nersnova.blogspot.co.id/2013/08/filsafat-keperawatan.html
Nisya
Rifiani dan Hartanti Sulihandari, 2013. Prinsip-Prinsip Dasar Keperawatan.
Penerbit Dunia Cerdas : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar