Prosesor komputer
pertama diperkenalkan pada April 2005 atau lebih dari 12 tahun lalu. dual-core
desktop awal untuk konsumen Prosesor Intel Pentium D “Smithfeld” dan Pentium
Extreme Edition mengusung dua core dalam satu paket yang merupakan gebrakan
teknologi saat itu. Setahun sebelumnya, AMD menunjukkan prosesor Opteron
dualcore di dalam server Hewlett-Packard Proliant DL585, tapi baru pada 2005
AMD mengeluarkan chip desktop Athlon 64 X2. Jajaran CPU tersebut secara umum
terdiri dari dua core berkecepatan clock lebih rendah dengan konsumsi daya
rendah pula, sehingga hanya ada satu cara meningkatkan peforma tanpa kendala
bocornya arus daya yang muncul saat mengecilkan transistor. Melaju ke 2017,
kini bisa kita jumpai chip 16-core/32-thread dari AMD dalam bentuk Ryzen
Threadripper 1950X. Chip ini begitu besar sehingga bisa menutupi telapak tangan
Anda saat menggenggamnya. AMD memosisikan prosesor ini sebagai prosesor
serbaguna baik untuk game maupun aplikasi profesional. AMD mengatakan bahwa
industri PC telah berupaya terlalu lama menggolongkan pengguna ke dalam
kategorikenyamanan dan memang benar adanya. Ada banyak contoh yang
menggolongkan pasar workstaton dan gaming sebagai ranah eksklusif, seolaholah
pengguna yang berada pada satu sisi tidak bisa menyeberang ke sisi yang lain.
Tapi anggapan tersebut mengabaikan editor video profesional maupun 3D modeler
yang ingin memainkan PlayerUnknown Battleground sambil melakukan rendering di
latar belakang. Atau gamer yang ingin melakukan coding di mesin virtual MacOS
tanpa harus mengganggu aktivitas game. Itulah mengapa prosesor seperti
Threadripper hadir dengan jumlah inti dan thread yang banyak untuk menangani
beban kerja paralel dan simultan. Yang jelas, hanya kelompok kecil pengguna
yang diuntungkan dari solusi ini, tapi kehadiran Threadripper bisa jadi mampu
memenuhi kebutuhan pasar high-end desktop (HEDT).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar